Saturday, August 15, 2009

dapet dari ka Alle (lagi)

WAJIB DIBACA SEMUA ORANG TERMASUK YANG PUNYA ANAK-ANAK !



Setelah melemparkan buku-bukunya di sofa, dia mengambil camilan dan
mulai online. Dia log-on dengan nama ByAngel213.
Dia memeriksa daftar sambungan yang masuk, ada yang bernama GoTo123 juga
sedang online. Dia mengirimkan pesan :


ByAngel213:

Hi. Aku senang kamu online! Aku pikir ada seseorang yang mengikutiku
pulang dari sekolah hari ini. Itu mengerikan!


GoTo123:

LOL (Laugh Out Loud = Ketawa Ngakak). Kamu kebanyakan nonton TV. Kenapa
orang mengikuti kamu? Bukankah kamu tinggal
di perumahan yang aman?



ByAngel213:

Tentu saja. LOL (Ketawa Ngakak). Aku rasa itu hanya pikiranku saja,
karena aku tidak lihat seorang pun.


GoTo123:

Kecuali kamu menuliskan namamu saat online. Kamu tidak lakukan itu khan?



ByAngel213:

Tentu saja tidak. Aku tidak sebodoh itu, tahu.



GoTo123:

Apa kamu bermain softball sehabis sekolah hari ini?



ByAngel213:

Ya, dan teamku menang !!



GoTo123:

Itu hebat! Team siapa yang kamu mainkan?



ByAngel213:

Kita mainkan team Hornets. LOL (Ketawa Ngakak). Seragamnya keren banget!
Mereka seperti lebah. LOL


GoTo123:

Apa nama teammu?



ByAngel213:

Canton Cats (Kucing2 Canton). Ada gambar cakar harimau di seragam kita.
Pokoknya keren.




GoTo1 23:

Kamu pelempar bola?



ByAngel213:

Tidak, aku jaga di base kedua. Aku harus pergi. Ada PR yang harus
kukerjakan sebelum orang tuaku pulang. Dah!


GoTo123:

Sampai ketemu lagi. Dah



Sementara itu, GoTo123 mulai melacak menu "keanggotaan" dan mulai
mencari profil sebenarnya dari ByAngel213. Ketika
ditemukan, dia langsung menandai dan mencetaknya. Dia mengambil pena dan
mulai menuliskan apa yang telah
diketahuinya tentang ByAngel213.



Namanya: Shannon (perempuan)

Lahir: 3 Januari 1985

Umur: 13 tahun

Tempat tinggal: Carolina Utara



Hobi: softball, koor, skating dan pergi ke mall.



Selain informasi ini, dia tahu Shannon tinggal di Canton karena baru
saja memberitahu. Dia tahu Shannon sendirian di
rumah sampai jam 06:30 sore sampai kedua orang tuanya pulang kerja. Dia
tahu Shannon bermain softball tiap hari
Kamis sore dalam team sekolah yang bernama Canton Cats. Nomer favoritnya
7, seperti yang tercetak di kaosnya. Dia
tahu Shannon kelas delapan (satu SMP) di SMP Canton. Semua informasi itu
dia peroleh dari Shannon waktu mereka
online. Dia sekarang sudah memperoleh informasi yang cukup untuk bisa
menemukan Shannon.


* * * * *



Shannon tidak bercerita pada orang tuanya mengenai kejadian dalam
perjalanan pulang dari lapangan taman kemarin. Dia
tidak ingin orang tuanya ribut dan melarang dia jalan kaki saat pulang
dari bermain softball. Orang tuanya selalu
berlebihan dan berpikir yang buruk. Itu membuatnya berharap seandainya
dia bukan anak tunggal. Mungkin jika dia
punya saudara laki-laki atau perempuan, orang tuanya tidak menjadi over
protektif lagi.


Pada hari Kamis, Shannon sudah lupa dengan langkah kaki yang
mengikutinya.


Permainan softballnya sangat asyik, sampai tiba-tiba dia merasa ada
seseorang yag memperhatikannya. Saat itu
ingatannya muncul kembali. Dia melirik dari posisinya berdiri di base
kedua, ada seorang laki-laki sedang
mengamatinya dengan seksama.



Laki-laki itu bersandar di pagar di belakang base pertama dan dia
tersenyum saat melihatnya. Dia tidak terlihat
menakutkan dan Shannon langsung membuang perasaan ketakutan yang
dirasakan.


Setelah permainan selesai, Shannon duduk di bangku sambil berbicara
dengan pelatih. Dia memperhatikan laki-laki itu
tersenyum lagi saat dia melewatinya. Dia mengangguk dan Shannon membalas
tersenyum. Laki-laki itu melihat nama
Shannon tercetak di belakang kaosnya seragamnya. Dia tahu sudah
menemukan semua identitas Shannon.


Diam-diam, dia berjalan menjauh dalam jarak yang aman. Rumah Shannon
hanya beberapa blok dari lapangan itu, dan
begitu dia melihat tempat tinggalnya, laki-laki itu segera kembali ke
tempat parkir dan mengambil mobilnya.


Sekarang dia menunggu. Dia memutuskan untuk makan sedikit sebelum pergi
ke rumah Shannon. Dia mengendarai mobil ke
sebuah restoran cepat saji dan duduk di sana menunggu waktu untuk
bergerak.


* * * * *



Shannon sedang berada di kamarnya saat dia mendengar suara panggilan
dari ruang tamu.


"Shannon, cepat kemari," panggil ayahnya. Suaranya kedengaran marah tapi
dia tidak tahu mengapa. Dia berjalan menuju
ruang tamu dan melihat laki-laki yang yang ditemui di taman sedang duduk
di sofa.


"Duduk," ayahnya memulai pembicaraan, "Bapak ini baru saja bercerita
banyak hal yang menarik tentang kamu."


Shannon terhenyak ke belakang. Bagaimana mungkin laki-laki itu bisa
bercerita segala macam pada orang tuanya? Dia
tidak pernah bertemu dengannya sebelum hari ini !



"Kamu tahu saya siapa, Shannon?" laki-laki itu bertanya.



"Tidak," jawab Shannon



"Saya adalah perwira polisi dan teman online-mu, GoTo123."



Shannon terkejut luar biasa, "Itu tidak mungkin! GoTo123 adalah anak
seumuranku. Umurnya 14 tahun. Dan dia tinggal
di Michigan!"




Laki-laki itu tersenyum, "Saya memang sudah menceritakan semuanya, tapi
itu tidak benar. Kamu lihat Shannon, ada
orang-orang di online yang berpura-pura menjadi seorang anak; dan saya
salah satunya. Tapi saat yang lain melakukan
itu untuk menyakiti dan berbuat jahat pada anak-anak, saya termasuk
kelompok dari orang tua yang melakukannya untuk
melindungi anak-anak dari orang jahat. Saya datang kemari untuk bertemu
denganmu dan mengajarimu bahayanya
berkomunikasi dengan orang yang tidak kamu kenal secara online. Kamu
telah menceritakan semua hal yang cukup untuk
saya pakai untuk menemukan kamu. Kamu menyebutkan nama sekolahmu, nama
team softballmu dan posisi dimana kamu
bermain. Bahkan kamu menyebutkan nomer kaos seragammu yang membuat saya
menemukanmu dengan mudah."


Sekali lagi Shannin tertegun, "Bukankan anda tinggal di Michigan?"



Laki-laki itu tertawa. "Tidak, saya tinggal di Releigh, dekat sini. Itu
saya buat supaya kamu merasa aman karena
berpikir bahwa saya tinggal di tempat yang jauh, bukan?"



Shannon mengangguk.



"Saya punya seorang teman yang memiliki anak perempuan seperti kamu.
Hanya dia tidak beruntung. Laki-laki yang
menemukannya membunuhnya saat dia sendirian di rumah. Anak-anak
diajarkan untuk tidak mengatakan pada siapa pun
bahwa mereka sedang sendirian di rumah, dimana sepanjang waktu itu
mereka gunakan untuk online. Orang jahat akan
menjebak kalian untuk memberikan informasi sedikit tentang ini dan
tentang itu saat online. Sebelum kamu
mengetahuinya, kamu telah mengatakan banyak hal sehingga mereka mudah
menemukanmu bahkan sebelum kamu menyadari
telah melakukannya. Saya harap kamu belajar dari kejadian ini dan tidak
mengulanginya lagi. Beritahu teman-temanmu
juga supaya mereka bisa aman."



"Saya berjanji!"


Malam itu Shannon, ayah dan ibunya mengucapkan terima kasih pada Tuhan
karena sudah melindungi Shannon dari kejadian
yang bisa menjadi peristiwa tragis


hati2 ya kalo chat sama org;)

No comments:

Post a Comment